Featured Post Today
print this page
Latest Post

PUSAT SUMBER BELAJAR


A.      Pengertian Pusat Sumber Belajar
1.       Bahasa
Menurut kamus besar bahasa indonesia (KBBI), Pusat berarti pokok pangkal atau yang menjadi pumpunan, sumber-belajar berarti orang yang dapat dijadikan tempat bertanya tentang berbagai pengetahuan. Jadi dapat kita simpulkan secara bahasa orang yang dapat menjadi pumpunan atau pokok pangkal tempat bertanya tentang berbagai pengetahuan.
2.       Istilah
Pusat Sumber Belajar (PSB) merupakan pemusatan secara terpadu berbagai sumber belajar yang meliputi orang, bahan, peralatan, fasilitas lingkungan, tujuan dan proses. Secara umum PSB berisi komponen-komponen perpustakaan, pelayanan audio-visual, peralatan dan produksi, tempat berlatih mengembangkan kegiatan program instruksional dan tempat mengembangkan alat-alat bantu dalam pengembangan sistem instruksional. PSB juga merupakan tempat bagi tenaga kependidikan untuk mengembangkan bahan-bahan pengajaran dengan bantuan multimedia pendidikan terpadu yang terdiri atas unsur-unsur perpustakaan, workshop, audio-visual dan laboratorium (Zainuddin : 1984). 
Menurut Sukorini (Warsito,2008:215), pusat sumber belajar merupakan tempat di mana berbagai jenis sumber belajar dikembangkan, dikelola dan dimanfaatkan untuk membantu meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan pembelajaran.
Merril dan Drob berpendapat bahwa pusat sumber belajar merupakan suatu aktivitas yang terorganisasi yang berhubungan dengan kurikulum dan pembelajaran pada suatu satuan pendidikan (Warsito, 2008:215).
Dengan demikian, Pusat sumber belajar merupakan sarana untuk mengelola dan mengembangkan sumber belajar. Pusat sumber belajar sering disebut juga sebagai media center, yang diartikan sebagai lembaga yang memberikan fasilitas pendidikan, pelatihan, dan pengenalan berbagai media pembelajaran. Pusat sumber belajar dirancang untuk memberikan kemudahan kepada peserta didik baik secara individu maupun kelompok atau guru untuk memanfaatkan sumber belajar yang tersedia. 
B.      Pusat Sumber Belajar SMA
Pusat Sumber Belajar SMA (PSB SMA) merupakan sistem pengelolaan yang terorganisasi untuk menyusun, mengembangkan, dan menyediakan sumber belajar dalam mendukung proses pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sebagai media informasi dan komunikasi, wahana belajar, dan media unjuk kinerja.
Perlu kita cermati bahwa pelaksanaan PSB SMA berlandaskan pada aturan-aturan sebagai berikut.
  1. Keputusan Presiden Nomor 26 tahun 2006 tentang 7 (tujuh) Flagship Program Pemerintah yang Berkaitan dengan TIK
  2. Pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar (Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN 20/2003)
  3. Kewajiban satuan pendidikan memiliki buku dan sumber belajar lainnya antar lain jurnal, majalah, artikel, website, dan compact disk (Lampiran Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007, Pasal 42).
  4. Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik (PP No. 19/2005, Pasal 19 Ayat 1)
  5. Sekolah mengelola sistem informasi manajemen yang memadai untuk mendukung administrasi pendidikan yang efektif, efisien dan akuntabel (Lampiran Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan, butir E. Sistem Informasi Manajemen)
  6. Pengembangan sistem pengelolaan pengetahuan untuk mempermudah dalam berbagi informasi dan pengetahuan antar peserta didik dan tenaga kependidikan (Renstra Depdiknas 2010-2014, 4.2.7 Penguatan dan perluasan pemanfaatan TIK di bidang pendidikan, butir c)
  7. Pengembangan pusat sumber belajar berbasis TIK pada pendidikan dasar dan menengah (Renstra Depdiknas 2010-2014, 4.2.7 Penguatan dan perluasan pemanfaatan TIK di bidang pendidikan, butir d)
Jika setiap satuan pendidikan SMA mengembakan PSB SMA dengan optimal maka PSB SMA akan berfungsi sebagai  berikut.
  1. Sebagai media informasi dan komunikasi yang berkaitan dengan kebijakan pendidikan, proses pembelajaran dan forum diskusi antarpendidik-pendidik, peserta didik-peserta didik, pendidik-peserta didik, dan satuan pendidikan-satuan pendidikan, serta satuan pendidikan-masyarakat, khususnya yang terkait dengan proses  pembelajaran;
  2. Sebagai wahana belajar melalui pertukaran dan pemanfaatan bahan ajar serta bahan uji berbasis TIK;
  3. Sebagai media unjuk kinerja berbagai inovasi dalam proses pembelajaran.
  4. Meningkatkan kualitas, efektivitas dan efisiensi pemanfaatan pembelajaran berbasis TIK.
Adapun PSB SMA akan terasa manfaatnya sebagai berikut.
Meningkatkan efektivitas dan efisiensi kegiatan pembelajaran dengan memanfaatkan berbagai sumber belajar berbasis TIK secara optimal.
  1. Bagi satuan pendidikan
a.       Sebagai media informasi berkaitan dengan pendidikan dan komunikasi antarpendidik, pendidik-peserta didik, maupun antarsatuan pendidikan.
b.      Sebagai wahana pembelajaran dalam memperluas pengetahuan tentang perencanaan pembelajaran (meliputi: silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran); pelaksanaan pembelajaran (meliputi: model-model pembelajaran, bahan ajar); dan penilaian hasil belajar (meliputi bahan uji, analisis butir soal, dan laporan hasil belajar).
c.       Sebagai wahana untuk berbagi karya dan pengalaman dengan satuan pendidikan lain;

2.       Bagi pendidik
a.       Sebagai wahana untuk berbagi karya dan pengalaman dengan pendidik lain;
b.      Sebagai media untuk diskusi dengan pendidik lain khususnya yang mengampu mata pelajaran yang sama;
c.       Sebagai wahana untuk berbagi karya-karya baru dan unik seperti temuan tentang strategi, metode, dan model pembelajaran; artikel-artikel seputar pendidikan.
3.       Bagi siswa SMA sebagai media untuk mencari dan menemukan sumber belajar, bahan ajar dan bahan uji berbasis TIK yang sesuai dengan kompetensi yang harus dicapai
4.       Bagi masyarakat umum sebagai media untuk memperoleh informasi, memberikan ide, dan saran seputar pendidikan dan pembelajaran.
5.       Bagi kalangan akademis sebagai media diskusi, tukar pengalaman dan informasi, ide serta saran-saran yang membangun mengenai pendidikan khususnya pembelajaran.
Dengan kebermanfaatan terserbut yang optimal maka peningkatan mutu pendidikan akan tercapai, karena dengan adanya PSB SMA akan saling berbagi dalam hal inovasi pembelajaran, akan saling mengatasi kesulitan proses pembelajaran, dan banyak lagi efek positifnya dalam peningkatan mutu pendidikan. Dengan adanya hal-hal tersebut, peserta didik, tenaga pendidik akan terus meningkatkan kompetensinya yang efeknya akan meningkatan prestasi satuan pendidikan. Jadi dengan adanya PSB SMA yang dikembangkan oleh satuan pendidikan dan dibina oleh Direktorat PSMA, maka sudah tidak ada batas tempat, ruang dan waktu bagi masyarakat pendidikan untuk meningkatkan kompetensinya.
Pada tahun 2013 merupakan tahap optimalisasi kondisi agar satuan pendidikan SMA dapat berjalan tanpa adanya pembinaan dari Direktorat Pembinaan SMA sehingga secara mandiri satuan pendidikan dapat melaksanakan pembelajaran berbasis TIK. Dan pada tahun 2014 merupakan Tahap perluasan merupakan tahap replikasi kondisi optimal satuan pendidikan yang melaksanakan pembelajaran berbasis TIK kepada satuan pendidikan lain agar ketiga fungsi PSB-SMA dapat dijangkau oleh lebih banyak pihak.
Pihak Direktotrat Pembinaan SMA mengharapkan satuan pendidikan SMA di Indonesia memiliki profil sebagai berikut.
  1. Memiliki SDM yang menguasai TIK
  2. Sarana prasarana TIK yang memadai
  3. Pengolaan yang baik dan optimal
  4. Proses pembelajaran menggunakan TIK dengan optimal
  5. Memiliki website sekolah yang interaktif dan dinamis
  6. Memiliki dukungan internal dan eksternal yang baik
  7. Pembiyaan yang mencukupi
  8. Pengawasan yang berkelanjutan
  9. Pelaporan pelaksaaan PSB SMA yang besinambungan
6 komentar

SUMBER BELAJAR


A.    Pengertian Sumber Belajar
Sumber belajar (learning resources) adalah semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu.
adapun para ahli telah mengemukakan pendapat tentang pengertian sumber belajar sebagai berikut:
  1. Menurut Yusufhadi Miarso adalah segala sesuatu yang meliputi pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan lingkungan, baik secara tersendiri maupun terkombinasikan dapat
    memungkinkan terjadinya belajar.
  2. Edgar Dale mengemukakan sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk memfasilitasi belajar seseorang.
  3. Menurut Rohani sumber belajar (learning resources) adalah   segala
    macam sumber yang ada di luar diri seseorang (peserta didik) dan yang
    memungkinkan (memudahkan) terjadinya proses belajar.
  4. Association Educational Communication and Technology (AECT), yang menyatakan bahwa sumber belajar   adalah semua sumber baik berupa data,
    orang dan wujud tertentu yang dapat digunkan siswa dalam belajar, baik
    secara terpisah maupun terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam
    mecapai tujuan belajar.

Dari beberapa pendapat yang telah dikemukakan di atas dapat ditarik
kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan sumber belajar adalah segala sesuatu yang
berasal dari luar diri seseorang yang dapat memungkinkan terjadinya proses belajar. [1]

 

B.     Macam-macam Sumber Belajar
Menurut Asosiasi Teknologi Komunikasi Pendidikan (AECT), sumber belajar adalah semua sumber (baik berupa data, orang atau benda) yang dapat digunakan untuk memberi fasilitas (kemudahan) belajar bagi siswa. Sumber belajar itu meliputi pesan, orang, bahan, peralatan, teknik dan lingkungan/latar.
Ditinjau dari asal usulnya, sumber belajar dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: sumber belajar yang dirancang (learning resources by design) yaitu sumber belajar yang memang sengaja dibuat untuk tujuan pembelajaran. Contohnya adalah : buku pelajaran, modul, program audio, transparansi (OHT). Jenis sumber belajar yang kedua adalah sumber belajar yang sudah tersedia dan tinggal dimanfaatkan (learning resources by utilization), yaitu sumber belajar yang tidak secara khusus dirancang untuk keperluan pembelajaran, namun dapat ditemukan, dipilih dan dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Contohnya: pejabat pemerintah, tenaga ahli, pemuka agama, olahragawan, kebun binatang, waduk, museum, film, sawah, terminal, surat kabar, siaran televisi, dan masih banyak lagi yang lain.[2]
Sumber-sumber belajar dapat berbentuk:
1.      Pesan: informasi, bahan ajar; cerita rakyat, dongeng, hikayat, dan sebagainya;
2.      Orang: guru, instruktur, siswa, ahli, nara sumber, tokoh masyarakat, pimpinan lembaga, tokoh karier dan sebagainya;
3.      Bahan: buku, transparansi, film, slides, gambar, grafik yang dirancang untuk pembelajaran, relief, candi, arca, komik, dan sebagainya;
4.      Alat/ perlengkapan: perangkat keras, komputer, radio, televisi, VCD/DVD, kamera, papan tulis, generator, mesin, mobil, motor, alat listrik, obeng dan sebagainya;
5.      Pendekatan/ metode/ teknik: disikusi, seminar, pemecahan masalah, simulasi, permainan, sarasehan, percakapan biasa, diskusi, debat, talk shaw dan sejenisnya;
6.      Lingkungan: ruang kelas, studio, perpustakaan, aula, teman, kebun, pasar, toko, museum, kantor dan sebagainya.[3]

Sedangkan menurut Rohani, pembagian sumber belajar antara lain meliputi:
1.      Sumber belajar cetak: buku, majalah, ensiklopedi, brosur, koran, poster, dan denah.
2.      Sumber belajar non cetak: film, slide, video, model, boneka, dan audio kaset.
3.      Sumber belajar yang berupa fasilitas: auditorium, perpustakaan, ruang belajar, meja belajar individual (carrel), studio, lapangan dan olahraga.
4.      Sumber belajar yang berupa kegiatan: wawancara, kerja kelompok, observasi, simulasi, dan permainan.
5.      Sumber belajar yang berupa lingkungan : taman dan terminal.[4]

C.    Manfaat Sumber Belajar
Menurut Rohani manfaat sumber belajar antara lain meliputi:
1.      Memberikan pengalaman belajar secara langsung dan konkret kepada pesert didik
2.      Dapat menyajikan sesuatu yang tidak mungkin diadakan, dikunjungi atau dilihat secara langsung dan konkret
3.      Dapat menambah dan memperluas cakrawala sajian yang ada di dalam kelas
4.      Dapat memberi informasi yang akurat dan terbaru
5.      Dapat membantu memecahkan masalah pendidikan (instruksional) baik dalam lingkup mikro maupun makro
6.      Dapat memberi informasi yang positif, apabila diatur dan direncanakan pemanfaatannya secara tepat
7.      Dapat merangsang untuk berpikir, bersikap dan berkembang lebih lanjut.[5]

Sumber belajar memiliki fungsi :
1.      Meningkatkan produktivitas pembelajaran dengan jalan:
a.       mempercepat laju belajar dan membantu guru untuk menggunakan waktu secara lebih baik; dan
b.      mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga dapat lebih banyak membina dan mengembangkan gairah.
2.      Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual, dengan cara:
a.       mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional; dan
b.      memberikan kesempatan bagi siswa untuk berkembang sesuai dengan kemampuannnya.
3.      Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran dengan cara:
a.       perancangan program pembelajaran yang lebih sistematis; dan
b.      pengembangan bahan pengajaran yang dilandasi oleh penelitian.
4.      Lebih memantapkan pembelajaran, dengan jalan:
a.       meningkatkan kemampuan sumber belajar;
b.      penyajian informasi dan bahan secara lebih kongkrit.
5.      Memungkinkan belajar secara seketika, yaitu:
a.       mengurangi kesenjangan antara pembelajaran yang bersifat verbal dan abstrak dengan realitas yang sifatnya kongkrit;
b.      memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung.
6.      Memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas, dengan menyajikan informasi yang mampu menembus batas geografis. [6]

D.    Kelebihan dan Kekurangan Sumber Belajar (Perpustakaan dan Internet)
1.      Kelebihan Perpustakaan
a.       Sebagai tempat pencarian informasi/ sumber belajar yang murah dan lengkap
b.       Tempat yang nyaman dan kondusif untuk belajar
c.        Memungkinkan untuk dapat belajar dalam waktu yang lama, karena buku dapat dipinjam
d.      Kebanyakan buku adalah hasil tulisan/ penelitian para ilmuwan, sehingga tingkat kebenarannya tinggi
e.       Buku sebagai media belajar yang berupa kertas, mempunyai keuntungan yaitu praktis dan mudah dibawa
f.       Pemandu perpustakaan membantu kita dalam pencarian buku referensi, sehingga lebih efisien
2.      Kekurangan Perpustakaan
a.       Terbatasnya jam operasional perpustakaan
b.      Kurang perawatan terhadap buku-buku, sehingga buku mudah rusak karena sering dipinjam
c.       Penataan buku-buku yang kurang teratur sehingga memerlukan waktu yang lama untuk mencari
d.      Stok buku terbatas, sehingga harus menunggu buku dikembalikan oleh peminjam sebelumnya
e.       Sumber informasi berdasarkan tingkat kebutuhan penggunanya
3.      Kelebihan Internet
a.       Sumber informasi yang menjangkau seluruh dunia, cepat dan efisien
b.      Dapat melayani akses pertukaran data dengan cepat antar pangguna
c.       Informasi dalam internet up to date
d.      Hasil pencarian langsung terfokus pada sub pokok yang akan dipelajari/dicari
e.       Dapat diakses dibanyak tempat karena banyaknya tempat-tempat penyedia layanan internet.
4.      Kekurangan Internet
a.       Sumber informasi yang relatif mahal
b.      Tingkat kebenaran relatif rendah karena sebagian besar adalah menurut pendapat pribadi/ artikel pribadi dan belum teruji
c.       Rawan terjadi penyalahgunaan (Cyber Crime) dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab sehingga dapat merusak moral manusia
d.      Di butuhkan keterampilan khusus untuk bisa menggunakan internet, karena tidak setiap orang dapat menggunakan internet. [7]

E.     Pemanfaatan Pusat Sumber Belajar dalam Pembelajaran PAI
Pembelajaran agama merupakan suatu masalah yang kompleks karena setiap siswa memiliki ciri yang unik dalam belajar. Hal ini terutama disebabkan oleh efisiensi penerimanya dan kemampuan tanggapannya. Seorang siswa yang normal akan dapat memperoleh pengertian dengan cara mengolah rangsangan dari luar yang ditanggapi oleh inderanya, baik indera penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa maupun peraba.
Proses pembelajaran agama yang menggunakan media, diharapkan siswa yang belajar tidak hanya sekedar meniru, mencontoh atau melakukan apa yang diberikan kepadanya, tetapi bagaimana siswa secara aktif ada upaya untuk berbuat. Pada mulanya media pembelajaran hanya berfungsi sebagai alat bantu visual dalam kegiatan pembelajaran yaitu sebagai sarana untuk mendorong motivasi belajar siswa, memperjelas dan mempermudah konsep yang abstrak dan mempertinggi daya serapnya. Kemudian dengan adanya pengaruh teknologi lahirlah berbagai alat peraga audio visual yang menekankan pada penggunaan pengalaman yang konkrit untuk menghindari verbalisme atas dasar keyakinannya.
Alat-alat peraga yang berupa media pembelajaran disebut juga dengan sumber belajar, baik berupa cetak, non cetak atau elektronik harus diorganisir dengan baik oleh sekolah, agar mempermudah proses penggunaan oleh peserta didik (siswa), proses ini kemudian dipusatkan dalam suatu tempat yang disebut pusat sumber belajar.
Proses pengembangan pembelajaran akan berlangsung secara efektif dan efisien apabila ditunjang dengan sumber belajar yang dikelola dengan baik lewat pusat sumber belajar. Pemanfaatan pusat sumber belajar diharapkan mampu untuk melayani sagala keinginan dan harapan siswa dalam proses pembelajaran. Termasuk di dalamnya proses pembelajaran PAI.[8]



[1] http://zanikhan.multiply.com/journal/item/5399 Diakses pada hari jum’at 14 desember 2012 pkl., 09.00 WIB.


[2] http://zanikhan.multiply.com/journal/item/5399 Diakses pada hari jum’at 14 desember 2012 pkl., 09.00 WIB.

[4] http://zanikhan.multiply.com/journal/item/5399 Diakses hari jumat 14 desember 2012 pkl., 10.00 WIB.

[5] http://zanikhan.multiply.com/journal/item/5399 Diakses hari jumat 14 desember 2012 pkl., 10.00 WIB.



[7] http://cahyo-andi-s.blog.ugm.ac.id/2011/10/01/sumber-informasi/ Diakses hari jumat 14 desember 2012 pkl., 10.00 WIB.


197 komentar

TELEVISI PENDIDIKAN


A.           Pengertian Televisi Pendidikan
Televisi adalah sebuah media telekomunikasi terkenal yang digunakan untuk memancarkan dan menerima siaran gambar bergerak, baik itu yang monokrom (“hitam putih”) maupun warna, biasanya dilengkapi oleh suara. Menurut Oemar Hamalik (1985:134) mengemukakan bahwa televisi sesungguhnya adalah perlengkapan elektronik, yang pada dasarnya sama dengan gambar hidup yang meliputi gambar dan suara[1]. Televisi pendidikan adalah sebuah stasiun televisi di Indonesia yang khusus ditujukan untuk menyebarkan informasi di bidang pendidikan dan sebagai media pendidikan pembelajaran masyarakat.
Media televisi tidak hanya mengajarkan tingkah laku dan juga tindakan sebagai stimulus membangkikan tingkah laku untuk dipelajari dari sumber-sumber lain. Ini menunjukkan bahwa media televisi memiliki kekuatan yang ampuh (powerfull) bagi permirsanya, termasuk untuk keperluan pendidikan. Televisi pendidikan Indonesia ini di selenggarakan dengan dorongan semangnat untuk membantu mencerdaskan kehidupan bangsa, serta untuk membantu mewujudkan hak semua warga negara Indonesia untuk memperoleh pengajaran.

B.            Manfaat dan Tujuan Televisi Pendidikan
Televisi pendidikan Indonesia ini di selenggarakan dengan dorongan semangat dengan tujuan untuk:
1.      Membantu mencerdaskan kehidupan bangsa,
2.      Membantu mewujudkan hak semua warga negara Indonesia untuk memperoleh pengajaran,
3.      Mempunyai misi untuk mewujudkan manusia – manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama – sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa,
Sedangkan manfaat dengan adanya televisi pendidikan antara lain :
1.        Televisi dapat memberikan kejadian – kejadian yang sebenarnya pada saat suatu peristiwa terjadi dengan di sertai komentar penyiarnya,
2.        Televisi pendidikan sebagai salah satu bentuk peran serta masyarakat,
3.        Televisi dengan gambar audio visual sangat membantu dalam mengembangkan daya kreasi,
4.        Menyebarkan informasi di bidang pendidikan dan berfungsi sebagai media pembelajaran masyrakat,
5.        Memberikan pesan yang dapat diteima secara lebih merata oleh peserta didik
6.        Sangat bagus untuk menerangkan suatu proses,
7.        Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu,
8.        Lebih realistis, dapat diulang-ulang dan dihentikan sesuai dengan kebutuhan,
9.        Memberikan kesan yang mendalam, yang dapat mempengaruhi sikap peserta didik

C.      Kekurangan dan Kelebihan Televisi Pendidikan
Televisi pendidikan yang mengundang banyak kontroversi antara pihak yang setuju dengan pihak yang tidak setuju adanya televisi pendidikan mempunyai beberapa kekurangan yaitu :
-          Biaya operasionalnya yang cukup mahal
-          TV terlalu menekankan pentingnya materi ketimbang proses pengembangan materi tersebut,
-          Apabila pembelajaran melalui televisi dilakukan dengan siaran langsung, maka yang pasti akan terjadi adalah kesulitan terintegrasikannya jadwal siaran pembelajaran di televisi dengan jadwal pembelajaran di sekolah,
-          Diperlukan adanya persiapan terlebih dahulu sebelum proses pemebelajaran berlangsung.
-          Terbatas karena kondisi geografis bercorak kepulauan dan pegunungan
Selain mempunyai kekurangan,televisi pendidikan juga mempunyai kelebihan diantaranya :
-          Bersifat langsung dan nyata, serta dapat menyajikan peristiwa yang sebenarnya,
-          Memperluas tinjauan kelas, melintasi berbagai daerah atau beerbagai negara,
-          Dapat menciptakan kembali peristiwa masa lampau,
-          Dapat mempertunjukkan banyak hal dan banyak segi yang beraneka ragam,
-          Banyak mempergunakan sumber – sumber masyarakat,
-          Menarik minat peserta didik,
-          Dapat melatih guru, baik dalam pre-servise maupun dalam invervice training,
-          Masyarakat diajak berpatisipasi dalam rangka meningkatkan perhatian terhadap sekolah.

D.       Implementasi Televisi Pendidikan dengan PAI
Teknologi televisi penyiaran bisa sangat bermanfaat bagi guru di ruang kelas dengan mempertimbangkan kebutuhan para siswa,menggunakan televise penyiaran mungkin efektif bagi penyediaan kesempatan belajar jarak jauh. Selanjutnya,banyak operator kabel memberikan sekolah-sekolah pemrograman khusus,panduan guru,dan bahkan layanan computer khusus. Banyak sumber program yang tersedia via kabel tidak terpancar ulang dari penyiaran,tetapi hanya dipancarkan hanya  menggunakan kabel. Sejumlah cara seperti ini menawarkan pemrograman berkualitas tinggi yang cocok digunakan di sekolah.
Dalam kaitannya dengan proses pembelajaran pendidikan agama Islam (PAI), televisi pendidikan bermanfaat untuk menghemat waktu pembelajaran contohnya ketika seorang anak bisa mempraktekkan tata cara berwudhu dirumah setelah melihat secara langsung praktek berwudhu yang ditayangkan di televisi. Anak akan lebih menangkap keterangan yang didapat melalui televisi karena televisi tentunya menghadirkan tidak hanya dalam bentuk suara namun juga dilengkapi dengan gambar serta visualisasinya.


136 komentar
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. EDUCATION BLOG - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger